gunadarma

gunadarma
gunadarma

Senin, 20 Desember 2010

kalimat efektif


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca, seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembicara (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau penulis.
menyimpulkan bahwa struktur kalimat yang benar merupakan dasar kalimat efektif, tenaga kalimat ialah kemampuan kalimat untuk menimbulkan pengertian-pengertian yang terkandung dalam kalimat sesuai dengan yang diinginkan penulis. Setelah memiliki struktur dan tenaga masih dibutuhkan adanya variasi.
efektif yaitu suatu kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya.

Ciri-ciri kalimat efektif :
  • Kesepadanan atau Kesatuan
  • Kesejajaran Bentuk (Paralelisme)
  • Penekanan dalam kalimat
  • Kehematan
  • Kevariasian
  • Kelogisan

Contoh:
1. Ia dipukul mati ketika masih dalam tugas latihan.
2. Ia masih dalam tugas latihan ketika dipukul mati.
Gagasan pokok dalam kalimat
(1) ialah “ia dipukul mati”. Gagasan pokok dalam kalimat
(2) ialah “ia masih dalam tugas latihan”.
Oleh sebab itu, “ia dipukul mati” menjadi induk kalimat di kalimat (1),
 sedangkan “ia masih dalam tugas latihan” menjadi induk kalimat dalam kalimat (2).

berbahasa yang baik dikalangan mahasiswa


Banyak dari sekian ribu pelajar atau mahasiswa di Indonesia belum mampu menerapkan etika berbahasa yang positif terhadap lingkungan pergaulan sesama pelajar(mahasiswa).


Karena mereka menganggap hal ini tidak begitu penting di kalangan tersebut , mereka tidak lagi menggunakan bahasa yang baik(positif) kepada mahasiswa yang lain karena menurut mereka hal itu tidak lagi penting bagi mereka semua , yang menganggap kata-kata yang mereka lakukan sehari-hari yang penting nyambung daalam berbicara dengan lawan bicaranya

Mengapa demikian?. Menurut saya mungkin zaman sudah berubah (dari zaman ke zaman) bahwa etika berbahasa yang sopan itu hilang dari diri kita. Kenapa kita tidak mau mencobanya kembali?,berbicara terhadap lawan bicara kita dengan bahasa yang sopan walaupun itu lagi pula tidak ada rugi nya kan?.
Dengan menggunakan bahasa yang baik (positif) lawan bicara kita akan senang berbicara dengan kita dalam arti enjoy menurut saya.

Hilangkanlah dari diri kita etika berbicara yang tidak begitu sopan atau baik untuk di gunakan sehari- hari karna kita sebagai pelajar atau mahasiswa adalah orang yang berpendidikan yang akan di contoh oleh lingkungan masyarakat.

Senin, 01 November 2010

hubungan antara ejaan dan bahasa ragam tulisan

Ejaan adalah tatacara penulisan huruf, kata, kalimat, tanda baca, berikut pemenggalan dan penggabungannya dalam suatu bahasa. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. hubungan dengan ragam tulisan ialah kita berurusan dengan tata cara penulisan/ejaan di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

curhat

Tuhan akhirnya Engkau memberi ku kesempatan untuk bisa menyayangi seseorang lagi, setelah 4 tahun aku berusaha mencoba mengubur semua rasa itu. . Terkesan berlebihan memang tapi ya inilah adanya aku.
Seorang wanita yang pernah merasakan kecewa karena satu kata yang terkadang membuat semua rasa berubah jadi satu,
apalagi kalau bukan kata "LOVE".

Jujur, sampai di usia yang mendekati 20 tahun, aku belum bisa mendefinisikan kata itu.
Kalau kata bunda, "cinta itu suatu rasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata2, dan hanya hati yang bisa memahaminya".
At least, kalau kata temen2 ku "cinta itu mejikuhibiniung, apa yang mau loe rasain ada disitu".

Aku sendiri mendefinisikannya cinta itu sesuatu yang indah dan membahagiakan, terletak suatu misteri di dalamnya. Karena cinta itu nggak memandang secara fisikly ataupun materi. Cinta itu soft banget. Lantas aku bertanya
"kenapa kalau cinta itu bahagia, kok ada derai air mata yang mengalir karenanya?", terus bunda bilang "karena cinta itu ternyata tidak sempurna. Makanya Tuhan memberi kita pasangan yang baik menurutNya untuk melengkapi kekurangan itu menjadi suatu yang sempurna".

Aku jadi berucap syukur, karena sampai saat ini Tuhan nggak pernah memadamkan rasa cinta di diri ku untuk aku bagi dengan orang-orang yang ku sayang.